PENELITIAN SURVEI
MAKALAH
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Pada Mata Kuliah
Metode Penelitian Pendidikan
Dosen
Pengampu : Dr. Suranto
Oleh :
Eli
Meivawati 16701251017
Mulyadin
16701251006
Syaiful Syamsuddin 16701251035
PROGRAM STUDI S-2 PENELITIAN DAN
EVALUASI PENDIDIKAN
PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Seiring berkembangnya zaman,
permasalahan demi permasalahaan diberbagai bidang semakin kompleks, sehingga
diperlukan suatu cara untuk memecahkan masalah tersebut untuk berbagai
kepentingan. Agar penelitian yang dilakaukan mencapai sasaran yang diinginkan, maka
diperlukan suatu metode yang baik yang sesuai dengan permalasalahn yang dikaji.
Salah satu cara yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah yaitu dengan
metode penelitian. Metode penelitian memberikan pengetahuan dan keterampilan
yang diperlukan untuk mengatasi masalah serta menghadapi tantangan lingkungan
dimana pengambilan keputusan harus dilakukan dengan cepat.
Penelitian digunakan untuk menjawab
keingintahuan seseorang akan suatu perkara. Dalam penelitian memiliki berbagai
jenis, pendekatan, dan metode. Salah satu metode penelitian yang dapat
dilakukan untuk mencari jawaban terhadap permasalahan yang diteliti adalah
melalui metode penelitian survei
Penelitian survei merupakan salah
satu metode penelitian yang bertujuan untuk memperoleh gambaran umum tentang
karakteristik populasi yang digambarkan oleh sampel. Survei juga dapat
dilakukan untuk mengumpulkan data terkait sikap, nilai, kepercayaan, pendapat,
pendirian, keinginan, cita-cita, sikap, dan prilaku. Penelitian ini juga dapat
digunakan diberbagai bidang antara lain, ekonomi, bisnis, politik,
pemerintah, sosiologi, dan pendidikan.
Dalam dunia pendidikan, penelitian
survei juaga memiliki peran yang penting. Penelitian survei dalam pendidikan
digunakan untuk menghimpun data tentang siswa, seperti tentang sikap, minat,
kebiasaan, cita-cita dan lain sebagainya, oleh karena itu penulis membuat
makalah tentang penelitian survei ini, untuk memberikan gambaran kepada
khalayak ramai tentang penjelasan penelitian survei beserta metodenya.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan
latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Konteks
penelitian survei?
2.
Bagaimana langkah-langkah penelitian
survei?
3.
Bagaimana pengumpulan data survei?
C. TUJUAN PENULISAN
Melihat rumusan masalah di atas,
maka tujuan makalah ini adalah:
1. Mendeskripsikan
konteks penelitian survei.
2.
Mendeskripsikan langkah-langkah
dalam penelitian survei.
3. Mendeskripsikan
pengumpulan data survei.
D. MANFAAT PENULISAN
Makalah
ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara teoritis maupun
secara praktis. Secara teoritis makalah ini berguna sebagai kajian
ilmiah metodologi penelitian pendidikan tentang seluk-beluk penelitian survei. Secara praktis
makalah ini diharapkan bermanfaat bagi:
1. Penulis, sebagai wahana untuk
melatih kemampuan menulis karya tulis ilmiah sekaligus sebagai penambah pengetahuan, pengembangan
konsep berpikir ilmiah, dan konsep keilmuan tentang seluk-beluk penelitian
survei.
2. Pembaca, sebagai media informasi
ataupun referensi tentang konteks, desain, dan analisis data dalam penelitian
survei.
E.
METODOLOGI PENULISAN
Metodologi
penulisan dari makalah
ini adalah kajian literatur dengan penjelasan yang
deskriptif berdasarkan pada hasil studi literatur
dari sumber-sumber bacaan berupa buku-buku,
jurnal, dan artikel ilmiah yang berkaitan dengan
materi penelitian survei.
F.
SISTEMATIKA
PENULISAN
Sistematika
penulisan pada makalah ini dimulai dari kata pengantar, daftar isi dan isi
makalah yang terdiri dari beberapa bab.
Bab satu yaitu bab pendahuluan yang memberi tahu tentang latar belakang, tujuan penulisan, manfaat penulisan,
metodologi penulisan, dan sistematika penulisan. Pada bab dua penulis memaparkan
tentang kajian pustaka sekaligus pembahasannya yang terdiri dari konteks
penelitian survei, desain penelitian survei, dan analisis data dalam penelitian
survei. Bab terakhir yaitu bab tiga yang isinya berupa kesimpulan dan saran
penulis mengenai materi penelitian survei.
BAB II
KAJIAN
PUSTAKA DAN PEMBAHASAN
A.
KONTEKS
PENELITIAN SURVEI
1.
Pengertian
Penelitian Survei
Salah satu jenis
penelitian yang sering digunakan dalam metode penelitian ialah metode
penelitian survei. Penelitian survei adalah penelitian yang mengambil sampel
dari satu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpulan data
pokok.
Menurut Zikmund (1997)
metode penelitian survei adalah satu bentuk teknik penelitian di mana informasi
dikumpulkan dari sejumlah sampel berupa orang, melalui pertanyaan-pertanyaan. Menurut
Gay & Diehl (1992) metode penelitian survei merupakan metode yang digunakan
sebagai kategori umum penelitian yang menggunakan kuesioner dan wawancara,
sedangkan menurut Bailey (1982) metode penelitian survei merupakan satu metode
penelitian yang teknik pengambilan datanya dilakukan melalui pertanyaan –
tertulis atau lisan.
Jadi berdasarkan
pendapat para ahli diatas, kita dapat menarik inti dari penelitian survei itu
sendiri merupakan penelitian yang mengumpulkan informasi dari suatu sampel
dengan menanyakan melalui angket atau interview
supaya nantinya menggambarkan berbagai aspek dari populasi dan menggunakan
kuisioner sebagai alat pengumpulan data pokok.
2.
Sejarah
Singkat Penelitian Survei
Dalam perjalanannya,
penelitian survei telah mengalami sejarah yang cukup panjang dan telah
dipergunakan secara luas di dunia. Paling tidak, seperti ditulis oleh Babbie,
telah diketahui bahwa survei telah dilakukan sejak 1880, saat Karl Mark,
seorang sosialis politik, menyebarkan 25.000 angket kepada para pekerja dari
Prancis untuk mengetahui sejauh mana eksploitasi atas pekerja oleh pengusaha.
Dengan mengutip Lazarsfeld dan Oberschall, Babbie juga melaporkan bahwa
sosiolog Max Weber juga menggunakan metode penelitian survei dalam penelitinnya
mengenai Etika Protestan. Dalam rangka melakukan penyelidikan historis
bandingan mengenai perkembangan ekonomi, Weber mengumpulkan data mengenai para
pekerja Katolik dan Protestan untuk memperoleh informasi pada tataran
perseorangan.
Selanjutnya,
setidaknya dalam pandangan Babbie, penelitian survei kontemporer adalah produk
para peniliti Amerika pada abad ini. Metode survei yang sekarang dihasilkan
oleh perkembangan penting tiga sektor kehidupan masyarakat. Pertama, Biro
Sensus Amerika Serikat yang senantiasa menjalankan sensusnya. Kedua,
perusahaan-perusahaan polling yang bekerja secara komersial, seperti yang
dikelola oleh George Gallup, Elmo Ropper, dan yang agak belakangan pada saat
ditulisnya buku Babbie di atas, Louis Harris. Ketiga, perbaikan ilmiah atas
metode penelitian survei, khususnya yang menggunakan metode-metode analisis
yang canggih, telah dilakukan oleh beberapa universitas di Amerika. Lebih
khusus lagi, karya-karya tersebut diwakili oleh ujung-ujung tombak penelitian
survei Amerika seperti dua pusat penelitian survei: Samuel A. Stouffer dan Paul
F. Lazarsfeld.
Namun,
belakangan ini penelitian survei menjadi kurang jelas pengertiannya karena
dikaburkan dengan istilah survei status, yang hanya digunakan untuk mempertahan
kekuasaan (status quo) baik secara politis maupun penguasaan pasar alih-alih
mempelajari hubungan antar-variabel.
Itulah sedikit sejarah
singkat penelitia survei dari pandangan Dr.Earl Babie, tidak menutup
kemungkinan bahwa penelitian survei telah dikenal jauh sebelumnya bahkan
digunakan sebagai metode penelitian.
3.
Karakteristik
Ilmiah Penelitian Survei
a.
Logis
Kekhasan
yang pertama penelitian survei adalah kelogisan. Penelitian survei dilaksanakan
dengan menggunakan prosedur berpikir logis, dalam arti rasional. Cara kerja
yang tidak rasional tidak dapat dipakai dalam metode penelitian survei. Secara
lebih spesifik, penelitian survei menggunakan cara berpikir deduktif dan
induktif. Seperti diuraikan dalam pendahuluan, penelitian survei sangat erat
kaitannya dengan paradigma positivisme. Unsur-unsur kelogisan yang dimaksud
dalam kekhasan yang pertama ini benar-benar mirip dengan kelogisan dalam
paradigma positivisme.
b.
Deterministik
Sebagai
konsekuensi cara berpikir logis tersebut, penelitian survei harus menentukan
sistem atau kerangka berpikir terlebih dahulu dan membangun hipotesis untuk
dibuktikan. Hipotesis-hipotesis tersebut bersifat eksplanatif terhadap
variabel-variabel yang terkait. Eksplanasinya dapat berupa eksplanasi mengenai hubungan
korelasional maupun hubungan kausal atas beberapa fenomena yang dijadikan
variabel.
c.
General
Penelitian
survei, yang notabene menggunakan sampel dalam penelitiannya, tidak dimaksudkan
hanya untuk menjelaskan sampel dimaksud saja melainkan untuk digeneralisasikan
secara lebih luas sampai kepada cakupan populasinya. Oleh karena itu,
penelitian survei disebut bercirikan umum/genaral. Keumuman di atas terkait dua
hal. Pertama, sang peneliti dapat melakukan replikasi terhadap temuan-temuannya
pada beberapa sub kelompok. Kedua, temuan-temuan peneliti terdahulu dapat
direplikasi oleh peneliti berikutnya atau direplikasi pada sampel-sampel atau
sub-sub kelompok lainnya.
d.
Parsimonious
Penelitian
survei adalah penelitian yang hemat karena beberapa hal. Pertama, untuk
meneliti populasi yang besar seorang peneliti dapat menghemat energinya dengan
cara pengambilan sampel. Kedua, untuk meneliti fenomena yang rumit dalam
kehidupan yang mengandung banyak unsur yang saling tekait satu sama lain,
seorang peneliti dapat menggunakan kerangka berpikir yang dimodelkan dari
hubungan-hubungan antarvariabel. Ketiga, untuk menganalisis data, sang peneliti
dapat menggunakan mesin atau komputer sehingga analisis dapat dilakukan secara
lebih efisien.
e.
Spesifik
Penelitian
survei disebut spesifik karena sebelum pengambilan data, sang peneliti harus
menyusun definisi-definisi operasional terhadap variable-variabel yang
diteliti. Di samping itu, terkait data lapangan, instrumen-instrumen
pengambilan data harus dijamin validitasnya. Akibatnya, data yang diperoleh
juga dijamin valid.
4.
Tujuan
Penelitian Survei
Penelitian
survei menurut Soehartono (2000, hlm. 54) diklasifikasikan mempunyai dua
tujuan, pertama bertujuan untuk memberikan gambaran/penjelasan tentang sesuatu
dan kedua bertujuan untuk melakukan analisis.
Pertama,
survei dapat dilakukan dengan tujuan semata-mata untuk memberikan gambaran
tentang sesuatu. survei semacam itu disebut survei deskriptif. Survei
deskriptif berkaitan dengan situasi yang memerlukan teknik pengumpulan data
tertentu seperti wawancara, angket, atau observasi. Apabila survei dekriptif
ini menggunakan teknik statistik, maka statistik yang digunakan adalah
statistik deskriptif (tendensi sentral, ukuran penyebaran, dan ukuran
korelasi).
Kedua,
survei bertujuan untuk melakukan analisis, yang disebut sebagai metode survei
analitik. Data dalam survei analitik biasanya merupakan data kuantitaif. Maksud
metode survei analitik untuk menarik kesimpulan dan menfsirkan data atau
pengujian hipotesis. Statistik yang digunakan adalah statistik inferensial. Sedangkan menurut (Singa
rimbun dan Effendi, 1995, hlm. 4) penelitian survei dapat digunakan untuk
maksud :
a. Penjajagan
(eksploratif)
Penelitian ini bersifat
terbuka, masih mencari-cari dan menggali.
b. Deskriptif
Penelitian ini
dimaksudkan untuk pengukuran yang cermat terhadap fenomena sosial tertentu,
misalnya perceraina, pengangguran. Peneliti mengembangkan konsep dan menghimpun
fakta, tetapi tidak melakukan pengujian hipotesa.
c. Penjelasan
(explanatory)
Peneliti
menjelaskan hubungan kausal antara variabel-veriabel melalalui pengujian
hipotesa.
d. Evaluasi
Seberapa jauh tujuan
yang digariskan pada awal progam tercapai atau mempunyai tanda-tanda akan
tercapai.
e. Prediksi
Mengadakan
prediksi/perkiraan mengenai suatu fenomena sosial tertentu.
f. Operasional
Variabel-variabel yang
berkaitan dengan aspek operasional suatu progam.
g. Pengembangan
indikator
Indikator-indikator
sosial dapat dikembangkan bersadarkan survei-survei secara berkala. Misalnya :
Indikator Kesejahteraan Rakyat, Survei angakatan kerja nasional, dan
sebagainya.
5.
Kelebihan
dan Kekurangan Penelitian Survei
Kelebihan
penelitian survei:
a. Dalam
survei biasanya dilibatkan sejumlah besar orang untuk mencapai generalisasi
atau kesimpulan yang bersifat umum yang dapat dipertanggungjawabkan. Perlu
diusahakan agar sampel itu benar-benar mewakili keseluruhan kelompok yang
dimiliki.
b. Dalam
survei dapat digunakan berbagai teknik pengumpulan data seperti angket,
wawancara dan observasi menurut pilihan si peneliti.
c. Dalam
survei yang tampil masalah-masalah yang sebelumnya tidak diketahui atau diduga,
sehingga sekaligus
bersifat eksploratoris.
d. Dengan
survei peneliti dapat membenarkan atau menolak teori tertentu.
e. Biaya
survei relatif murah ditinjau dari besarnya jumlah orang yang memberikan
informasi, khususnya bila digunkan angket yang dapat dikirim melalui pos,
dengan biaya rendah. Bila digunakan wawancara dengan kontak langsung dengan
sampel, tentu biayanya lebih mahal.
Selain kelebihan dari
penelitian survei, penelitian ini juga memiliki kekurangan yakni:
a. Survei
biasanya meneliti pendapat atau perasaan populasi yang tidak mendalam, apalagi
bila digunakan angket.
b. Pendapat
populasi yang disurvei antara lain mengenai soal-soal yang mengandung unsur
emposi dan politik, seperti pendapat, mudah berubah dalam jangka waktu singkat
karena pengaruh pidato atau ceramah para calon partai melalui televisi atau
tulisan di surat kabar.
c. Tidak
ada jaminan bahwa angket dijawab oleh seluruh sampel. Besar kemungkinan ada
perbedaan antara mereka yang menjawab dan tidak menjawabnya.
B.
DESAIN PENELITIAN SURVEI
Desain penelitian merupakan
konseptualisasi atas sebuah fenomena atau gejala sosial yang akan diturunkan
menjadi variabel-variabel penelitian sampai ke tingkat indikator. Jika
digambarkan secara sistematis, maka desain penelitian survei harus
merunut pada langkah-langkah penelitian survei.
4. Langkah-langkah
Penelitian Survei
a.
Menentukan Permasalahan
Mencari masalah apa yang akan di
angkat. Bisa melalui observasi, pengalaman atau melalui bantuan media. Dalam
perumusan masalah dapat dijelaskan definisi, asumsi, dan lingkup yang menjadi
batasan penelitian. Uraian perumusan masalah tidak harus dalam bentuk
pertanyaan.
Misalnya: Yang kita ketahui
mahasiswa psikologi lebih senang ke kantin bonbin daripada ke kantin psikologi.
Pertanyaannya: Mengapa mahasiswa psikologi kurang berminat untuk ke kantin
psikologi?
b.
Hipotesis
Adalah menebak secara ilmiah dan
logis tentang pemecahan suatu masalah penelitian atau dugaan sementara yang
memerlukan jawaban secara ilmiah.
c.
Menentukan Tujuan Penelitian
Penetapan tujuan survei dilakukan
dalam rangka menunjukkan fokus perhatian dan upaya yang akan dilakukan.
d.
Menentukan Tipe Survei
Mempertimbangkan tipe, ruang lingkup
dan karakteristik komunitas. Peneliti perlu memahami secara mendalam tentang
tipe, ruang lingkup dan karakteristik komunitas. Hal ini diperlukan
sebagai pertimbangan peneliti dalam rangka mengatasi masalah yang menyangkut
personil, keuangan, perlengkapan, akomodasi, dan sebagainya.
e.
Sample Design
Menyeleksi personil yang akan
dilibatkan dalam kegiatan survei. Personil yang akan dilibatkan dalam kegiatan
survai perlu diseleksi sesuai dengan tingkat kepakaran yang dimilikinya,
misalnya kemampuan dan pengalaman mereka mengenai teknik survai,
penguasaan teknik pengumpulan data dari lokasi survai melalui wawancara,
observasi, kuesioner, dan sebagainya.
f.
Menentukan Besarnya Sample
Jumlah sample yang sesuai dengan
penelitian yang telah mencerminkan seluruh populasi (sample harus sesuai dengan
permasalahan yang akan di teliti).
g.
Membuat Pertanyaan dan Memilih Alat
Tes Apa Yang Akan Digunakan
Alat tes terdiri dari tiga macam
yaitu : Questioner, Skala (Likert-type scale), dan Tes.
h.
Menentukan Bentuk ‘Data Collection’
Sesuai Definisi Konseptual Alat Penelitian
Pengumpulan data dapat dilakukan
dengan teknik :
1)
Questionare
2)
Terstruktur : Sudah tersedia jawabannya
3)
Tidak Terstruktur : Responden mengemukakan jawaban secara bebas.
4)
Observasi : Peneliti ikut
langsung ke lokasi penelitian dan terlibat dalam group penelitian.
5)
Wawancara : Peneliti mewawancarai langsung responden (bertemu
langsung)
i.
Memproses Data
Dari perumusan masalah, hipotesis,
dan data sample di kaitkan menjadi satu sehingga menghasilkan data.
j.
Melakukan Analisis Data
Mengkaji data dari hasil memproses
data sebelumnya.
k.
Pembahasan Hasil
Menarik
kesimpulan dari penelitian yang telah di lakukan dan sudah dapat menjawab
hipotesis yang telah di buat tadi.
5. Sampling
dalam Penelitian Survei
Salah satu hal yang menjadi karakteristik
dari penelitian survei adalah dengan digunakannya berbagai macam teknik
sampling. Jogiyanto (2014, hlm. 303) menyebutkan terdapat dua pendekatan
sampling yaitu Nonprobability
Sampling dan Probability
Sampling. Perbedaan diantara kedua pendekatan tersebut adalah peluang dari
masing-masing sampel. Pendekatan non-probability sampling menghendaki individu
memiliki peluang yang berbeda-beda untuk menjadi sampel, sedangkan pada
pendekatan probability sampling setiap individu berpotensi atau memiliki
peluang untuk menjadi sampel, dengan begitu peneliti bisa memperkirakan
seberapa besar kemungkinan temuan untuk sampelnya berbeda dengan temuan untuk
populasinya.
Secara spesifik Babbie
(1987, hlm. 98) menyebutkan beberapa teknik sampling yang biasa digunakan dalam
penelitian survei diantaranya adalah simple
random sample, random sample, systematic sample, stratified sampling,
convenience sampling, cluster sampling, multi-stage sampling, dan probability proportional size (PPS)
sampling.
a. Simple Random Sample
Pengambilan sampel secara
acak sederhana menghendaki masing-masing unit dari populasi memiliki kesempatan
yang sama untuk dijadikan sampel. Salah satu cara dari teknik ini adalah dengan
mengambil bola undian secara acak yang sudah diberi nomor. Misalkan peneliti
menyiapkan 100 bola bernomor yang disimpan pada sebuah topi besar, lalu
peneliti secara acak mengambil dua bola dan mencatat nomor yang ada pada bola
tersebut, setelahnya peneliti menyimpan kembali bola tersebut kedalam topi
sehingga terdapat kemungkinan kedua bola tersebut bisa terpilih kembali.
b. Random Sample
Teknik random sample pada
hakikatnya sama dengan teknik simple random sample. Random sample biasanya
dilakukan dengan cara diundi namun unit yang sudah diundi tidak bisa diundi
kembali. Random sample pada pelaksanaannya bisa menggunakan lotre undian atau
tabel random.
c. Systematic Sample
Systematic sample dilakukan dengan cara membagi jumlah atau
anggota populasi dengan perkiraan jumlah sampel yang diinginkan. Hasilnya
adalah interval sampel. Misalkan terdapat 100 rumah dari 300 rumah yang akan disurvei
oleh peneliti, interval sampelnya adalah 3 (hasil dari 300 dibagi 100), maka
dari itu peneliti hanya melakukan survei pada rumah yang nomornya kelipatan
dari 3.
d. Stratified Sampling
Suatu populasi bisa saja terdiri dari unit yang mempunyai karakteristik
yang berbeda-beda atau heterogen, maka teknik pengambilan sampel yang tepat
digunakan adalah stratified sampling. Hal ini dilakukan dengan cara
mengidentifikasi karakteristik umum dari anggota populasi, kemudian menemukan
strata atau lapisan dari jenis karakteristik unit-unit tersebut. Penentuan
straia ini dapat didasarkan bermacam-macam, misalnya jenis
kelamin,
tingkatan sosial ekonomi pasien, tingkat keparahan penyakit, umur penderita,
dan lain sebagainya. Setelah ditentukan stratanya barulah dari masing-masing
strata ini diambil sampel yang mewakili strata tersebut secara random atau
acak. Pelaksanaan
pengambilan sampel dengan stratified, mula-mula menetapkan unit-unit anggota
populasi dalam bentuk strata yang didasarkan pada karakteristik umum dari
anggota-anggota populasi yang berbeda-beda. Setiap unit yang mempunyai
karakteristik umum yang sama, dikelompokkan pada satu strata, kemudian dari
masyarakat masing-masing strata diambil sampel yang mewakilinya. Misalnya
terdapat populasi yang terdiri dari 50 laki-laki dan 50 perempuan, sedangkan
peneliti membutuhkan sampel sebanyak 25 laki-laki dan 25 perempuan, maka secara
acak peneliti menentukan sampel laki-laki dan perempuan secara terpisah.
e. Convenience Sampling
Teknik sampling ini memilih
sampel yang aksesibilitasnya kepada peneliti cukup dekat, sehingga teknik ini
cukup subjektif. Peneliti hanya akan mengajukan pertanyaan survei kepada
orang-orang terdekatnya seperti teman, kerabat, keluarga, atau kolega.
f.
Cluster Sampling
Pada teknik ini sampel bukan terdiri
dari unit individu, tetapi terdiri dari kelompok atau gugusan. Gugusan atau
kelompok yang diambil sebagai sampel ini terdiri dari unit geografis (desa,
kecamatan, kabupaten, dan sebagainya), unit organisasi, misalnya klinik, PKK,
LKMD, dan sebagainya. Pengambilan sampel secara gugus, peneliti tidak mendaftar
semua anggota atau unit yang ada di dalam populasi, melainkan cukup mendaftar
banyaknya kelompok atau gugus yang ada di dalam populasi itu. Kemudian
mengambil sampel berdasarkan gugus-gugus tersebut. Misalnya penelitian tentang
kesinambungan imunisasi anak balita di Kecamatan X yang terdiri dari 15 desa
atau kelurahan, dengan sampel sebesar 20%. Pengambilan sampel secara gugus
adalah dengan mengambil 3 kelurahan dari 15 kelurahan yang ada di Kecamatan X
tersebut secara random. Kemudian semua anak balita yang bedomisili di tiga
kelurahan yang terkena sampel tersebut itulah yang diteliti.
g. Multi-Stage Sampling
Pengambilan sampel dengan teknik ini
dilakukan berdasarkan tigkat wilayah secara bertahap. Hal ini memungkinkan
untuk diaksanakan bila populasi terdiri dari bermacam-macam tingkat wilayah.
Pelaksanaannya dengan membagi wilayah ke populasi dalam sub-sub wilayah, dan
tiap sub wilayah dibagi ke dalam bagian-bagian yang lebih kecil, dan
seterusnya. Kemudian menetapkan sebagian dari wilayah populasi (sub wilayah)
sebagai sampel. Dari sub wilayah yang menjadi sampel ditetapkan pula
bagian-bagian dari sub wilayah sebagai sampel, dan dari bagian-bagian kecil
tersebut ditetapkan unit-unit yang terkecil diambil sampel-sampel. Misalnya
pelaksanaan suatu penelitian di suatu wilayah kabupaten. Mula-mula diambil
beberapa kecamatan sebagai sampel dari kecamatan-kecamatan yang terkena sampel
ini diambil eberapa kelurahan sebagai sampel, selanjutnya dari
kelurah-kelurahan sampel ini diambil beberapa RW sebagai sampel, dan dari
beberapa sampel diambil lagi beberapa RT sebagai sampel, dan akhirnya dari
RT-RT yang terkena sampel tersebut diambil beberapa atau seluruh unit sebagai
sampel. Oleh sebab itu, pengambilan sampel semacam ini sering disebut area
sampling atau pengambilan sampel menurut wilayah.
h.
Probability Proportional Size (PPS) Sampling
Sampling with Probability
Proportional to Size (PPS) adalah suatu prosedur penarikan sampel dimana
peluang terpilihnya suatu unit sampel sebanding dengan ukuran. Ukuran yang
dimaksud adalah informasi tambahan (auxiliary information) yang dipertimbangkan
sebagai dasar penarikan sampel dan memiliki korelasi yang erat dengan
variabel-variabel yang akan diteliti.
6. Metode
Penelitian Survei
Metode
penelitian survei dapat dibedakan menjadi dua tipe (Widodo, 2008, hlm. 43)
yaitu cross-sectional dan
longitudinal.
a.
Cross-Sectional
Cocok untuk penelitian yang tujuannya bersifat deskriptif dan prediktif.
Dalam desain ini, satu sampel atau lebih diambil dari populasi-populasi pada
satu titik waktu yang sama.
b.
Longitudinal
Responden-responden yang sama disurvei dari waktu ke waktu untuk
menelaah perubahan-perubahan pada mereka secara individual. Adapun yang menjadi
kelebihannya adalah peneliti dapat menentukan arah dan derajat perubahan pada
respons-respons secara individual, desain longitudinal adalah desain survei
terbaik bila peneliti ingin meng-assess efek kejadian tertentu yang terjadi
secara alamiah. Namun ada juga kekurangannya yaitu data surveinya bersifat
korelasional, sulit untuk mengidentifikasi penyebab perubahan tersebut, sulit
untuk memperoleh sampel responden yang setuju berpartisipasi dari waktu ke
waktu, selain dari pada itu bila orang-orang keluar dari survei tersebut
seiring dengan berjalannya waktu (attrition),
sampel akhirnya mungkin tidak dapat lagi diperbandingkan dengan sampel aslinya
atau tidak dapat lagi merepresentasikan populasinya, responden mungkin berusaha
untuk selalu konsisten di semua wawancara, dan responden mungkin berperilaku
dengan cara berbeda karena tahu bahwa dirinya sedang berpartisipasi dalam
sebuah studi (faking).
C.
Analisis Data dalam Penelitian Survei
6.
Metode Pengumpulan
Data
Data merupakan
hal utama yang akan diproses dan dianalisis dalam penelitian survei. Menurut
Jogiyanto (2014) terdapat bermacam-macam teknik pengumpulan data diantaranya
adalah sebagai berikut.
a.
Mail
Survey
Mail survey merupakan salah satu metode pengumpulan data yang cukup
praktis karena peneliti hanya perlu mengirimkan kuesioner kepada responden
melalui email. Peneliti tentunya harus memilih responden yang mampu
mengoperasikan internet dengan cangkupan jaringan yang cukup luas. Kelebihan
dari teknik ini adalah cepat dan nyaman;
mengurangi kemungkinan interviewer bias; baik untuk menangani topik-topik
pribadi/sensitif. Adapun kekurangannya adalah kuesioner harus benar-benar
jelas; response bias (representativitas
sampel terancam karena ga semua responden menyelesaikan survei, sebagian besar
disebabkan response rate rendah).
b.
Personal
Interviews
Wawancara pribadi merupakan teknik yang melibatkan peneliti secara
langsung terjun ke lapangan. Peneliti melakukan wawancara secara langsung
menggunakan pedoman wawancara yang telah dibuat sebelumnya. Kelebihan dari
teknik wawancara pribadi adalah kontrol peneliti lebih besar. Sedangkan kekurangannya
kemungkinan response rate rendah; interviewer bias; mahal; butuh waktu
banyak.
c.
Telephone
Interviews
Wawancara melalui telepon memungkinkan peneliti untuk mendapatkan respon
secara langsung dalam waktu yang cepat karena wawancara dilakukan secara
langsung melalui telepon. Tentunya peneliti harus mempertimbangkan soal biaya tagihan
telepon. Kelebihan dari teknik ini adalah lebih murah, cepat, dan memberi akses
lebih luas dan baik dari personal interview. Adapun kekurangannya adalah
kerangka sampling responden-responden potensial terbatas; kemungkinan response rate rendah.
d.
Internet
Interviews
Di zaman yang serba digital ini hampir setiap orang mampu mengakses
internet. Kini survei semakin populer melalui media internet. Biasanya
kuesioner berbentuk link form yang mampu diakses oleh siapa saja. Adapun
instrumen survei online yang penah penulis temukan adalah seperti google forms,
typeform.com, monkey survey, Client Heartbeat, Zoho Survey, Suvey Gizmo, dan Survey
Planet. Kelebihan dari internet interviews yaitu murah dan efisien untuk
mendapatkan respons survei dari sampel-sampel yang sangat besar, secara
potensial sangat beragam, dan under-represented;
hemat waktu, tenaga, dan sumber daya alam; membuka berbagai kemungkinan
penelitian lingkungan budaya, namun memiliki kekurangan yaitu sample, response (response rate internet interview lebih rendah dari telepon [Kraun
et al., 2004; Skitka & Sargis, 2005]), dan selection bias; tidak ada cara untuk menghasilkan random sampling (Kraut et al., 2004);
kontrol peneliti kurang.
e.
Focus
Groups
Discussion
yang lebih terkenal dengan singkatannya FGD merupakan salah satu metode riset
kualitatif yang paling terkenal selain teknik wawancara. FGD adalah diskusi terfokus
dari suatu group untuk
membahas suatu masalah tertentu, dalam suasana informal dan santai. Kelebihannya
membuat orang berbicara tentang sikap dan persepsi mereka; informasi mendalam;
dapat menggunakan sumber yang berbeda-beda; baik untuk riset kualitatif. Kekurangannya
tidak efisien; sampel sedikit; harus memiliki moderator yang baik; sulit
dilakukan untuk topik sensitif.
7.
Instrumen
Penelitian Survei
Instrumen
merupakan salah satu hal yang tidak bisa dilepaskan dari sebuah penelitian.
Instrumen memiliki peranan penting dalam penelitian sebagai alat pengumpul
data. Adapun yang menjadi instrumen penelitian survei dapat dilihat pada bagan
dibawah ini.
a.
Kuesioner
Kuesioner sebagai instrumen utama dari penelitian survei memiliki
kelebihan yaitu peneliti akan banyak mendapatkan data secara faktual. Adapun
peran penting kuesioner adalah sebagai berikut (Jogiyanto, 2014).
1) Kebanyakan
survei mengandalkan kuesioner untuk mengukur berbagai variabel.
2) Variabel-variabel
demografis mendeskripsikan karakteristik orang-orang yang disurvei.
3) Peneliti
perlu hati-hati dan ahli untuk membuat akurasi dan presisi kuesinoer.
4) Skala-skala
laporan-diri digunakan untuk meng-assess preferensi dan sikap orang-orang.
b. Mengonstruksikan
Kuesioner
1) Melibatkan
pengambilan keputusan tentang informasi apa yang mestinya dicari dan tipe
kuesioner, menulis draf kuosioner, mempreteskan kuesioner, dan menyimpulkan dan
menetapkan prosedur penggunaannya.
2) Susunan
kata harus jelas, spesifik, dengan penggunaan kata yang sederhana, langsung,
dan umum.
3) Urutan-urutan
pertanyaan harus dipertimbangkan secara serius karena dapat mempengaruhi
jawaban responden.
c. Langkah-Langkah
Mempersiapkan Kuesioner
1) Tetapkan
informasi apa yang seharusnya dicari
2) Tetapkan
tipe kuesioner yang seharusnya digunakan
3) Tulis
draf pertama kuesioner itu
4) Periksa
ulang dan revisi
5) Lakukan
pretest
6) Edit
kuesionernya dan tetapkan prosedur penggunaannya
d.
Jenis Kuesioner
Terdapat beberapa jenis dari kuesioner seperti
open-ended question, close ended question, forced choice, yes-no question, dan
pilihan berganda. Adapun penjelasan dari kelima jenis kuesioner tersebut adalah
sebagai berikut.
1) Open-ended
Question
Open ended question
adalah sebuah pertanyaan yang memiliki lebih dari astu jawaban yang benar
dan memiliki lebih dari satu strategi untuk mendapatkan jawaban.
2) Close-ended
Question
Close-ended
question memungkinkan pewawancara
lebih mudah mengontrol yang diwawancarai, karena apa yang akan ditanyakan sudah
pasti dan menghindari yang diwawancarai menjawab bebas.
3) Forced
Choice
Forced choice
adalah pertanyaan yang memaksa kita untuk menjawab walaupun pilihannya tidak
begitu sesuai dengan keadaan kita (jadi, kita memilih pilihan yang paling
mendekati dengan keadaan kita). Contoh: Saat berlibur saya lebih suka pergi ke
pantai atau mall
4) Yes-No
Question
Kuesioner dengan bentuk pilihan ya atau tidak
setidaknya mendorong responden untuk lebih tegas dalam memilih jawaban dari
pertanyaan yang diajukan pada kuesioner.
5)
Pilihan Berganda
Kuesioner tipe pilihan berganda menyajikan pertanyaan
dengan beberapa pilihan mulai dari pilihan a sampai dengan c, maupun pilihan a
sampai dengan e, tergantung dari kebutuhan penelitian itu sendiri.
e.
Skala
Penggunaan
skala dalam angket memungkinkan jawaban-jawaban dari subjek akan lebih bersifat
konseptual sesuai dengan self-concept masing-masing individu, adanya
peran interpretasi dalam menjawab pertanyaan.
f. Alat Tes
Penggunaan alat tes yang berupa pertanyaan yang
diajukan sudah memiliki standarisasi dan norma yang berlaku terhadap jenis tes
yang digunakan sebagai alat tes. Alat tes seperti aptitude test, achievement
test, dan personality test bentuk pertanyaannya mirip dengan tes potensi
akademik. Tujuan dari diadakannya tes semacam ini adalah untuk penelitian
survei yang berkaitan dengan personalitas.
8.
Kategori Error
Pada Survei
Terdapat
beberapa kategori error pada survei yang menyebabkan data menjadi bias atau menyimpang.
Dibawah ini merupakan bagan kategori error pada survei (Jogiyanto, 2014).
a. Random Sampling Error: Fluktuasi
statistik yang terjadi karena perubahan variasi pada elemen yang terpilih
menjadi sampel
b. Systematic Error : Muncul karena desain riset kurang sempurna, atau
kesalahan eksekusi
c.
Respondent
Error
d.
Non-Response
Error : Responden yang berpartisipasi
kurang dari yang diharapkan
e.
Response
Bias
f. Acquiescence : Responden cenderung setuju dengan
sebagian besar pertanyaan
g. Extremity : Kecenderungan responden untuk
bersikap ekstrim dalam menjawab
h.
Interviewer
Bias
i.
Auspices
Bias : Bias yang dialami responden karena terpengaruh oleh
nama pihak yang mengadakan survey
j.
Social
Desirability
k. Administrative Error
l.
Data
Processing Error : Error pada
saat menganalisis
m.
Sample
Selection Error : Desain
sampel tidak pas, atau kesalahan pada eksekusi sampel
n. Interviewer Error and Cheating
9.
Jenis-Jenis Data
Penelitian
Data penelitian
yang dikumpulkan tentunya beragam, adapun macam-macam data penelitian menurut
Nasution (2003) adalah sebagai berikut.
a. Nominal: Adalah ukuran yang paling
sederhana, dimana angka yang diberikan kepada objek mempunyai arti sebagai
label saja dan tidak menunjukkan tingkatan apapun
b. Ordinal: Data ini selain memiliki
nama juga memiliki peringkat atau urutan. Digunakan untuk mengurutkan objek
yang paling rendah sampai yang paling tinggi atau sebaliknya
c. Interval:
Pemberian
angka kepada set dari objek yang mempunyai sifat-sifat ukuran ordinal dan
ditambah satu sifat lain yakni, jarak yang sama pada pengukuran. Data ini
memperlihatkan jarak yang sama dari ciri atau sifat objek yang diukur. Akan tetapi ukuran interval tidak memberikan
jumlah yang absolut dari objek yang diukur
d. Rasio: Ukuran yang meliputi
semua ukuran di atas ditambah dengan satu sifat yang lain , yakni ukuran yang
memberikan keterangan tentang nilai absolut dari objek yang diukur.
10. Analisis
Data
a. Korelasi
dan Kausalitas
1) Bila
hubungan di antara dua variabel dapat dijelaskan oleh variabel ketiga, hubungan
itu disebut spurious (semu).
2) Bukti korelasional
yang dikombinasikan dengan pendekatan multimetode dapat membantu peneliti
mengidentifikasi penyebab-penyebab potensial perilaku.
3) Contoh Penelitian Survei : Pengaruh Reputasi dan
Popularitas Sekolah terhadap Minat Pendidikan dalam Masyarakat
4) Rumusan
Masalah:
a) Apakah ada pengaruh antara reputasi
sekolah terhadap minat pendidikan dalam masyarakat?
b) Apakah ada pengaruh antara popularitas
sekolah terhadap minat pendidikan dalam masyarakat?
c) Apakah ada pengaruh antara reputasi
sekolah dan popularitas sekolah terhadap minat pendidikan dalam
masyarakat?
5) Uji Korelasi (hubungan) dan Regresi (pengaruh)
Uji korelasi bisa menggunakan teknik Pearson
Correlation, Kendall’s tau-b, dan Spearman Correlation dan SEM.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Penelitian survei itu
sendiri merupakan penelitian yang mengumpulkan informasi dari suatu sampel
dengan menanyakan melalui angket atau interview
supaya nantinya menggambarkan berbagai aspek dari populasi dan menggunakan
kuisioner sebagai alat pengumpulan data pokok. Survei telah dilakukan
sejak 1880, saat Karl Mark, seorang sosialis politik, menyebarkan 25.000 angket
kepada para pekerja dari Prancis untuk mengetahui sejauh mana eksploitasi atas
pekerja oleh pengusaha.
Terdapat beberapa karakteristik ilmiah
penelitian survei yaitu logis, deterministik, general, parsimonious, dan
spesifik. Penelitian survei diklasifikasikan
mempunyai dua tujuan, pertama bertujuan untuk memberikan gambaran/penjelasan
tentang sesuatu dan kedua bertujuan untuk melakukan analisis.
Adapun langkah-langkah penelitian survei
adalah menentukan permasalahan; menyusun hipotesis; menentukan tujuan
penelitian; menentukan tipe survei yang sesuai; menentukan desain sampel; menentukan
besarnya sampel; membuat pertanyaan dan memilih alat tes apa yang akan
digunakan; menentukan bentuk pengumpulan data sesuai definisi konseptual alat
penelitian; memproses data; melakukan analisis data; membahas analisis data,
dan meyusun laporan.
Secara spesifik
terdapat beberapa teknik sampling yang biasa digunakan dalam penelitian survei
diantaranya adalah simple random sample,
random sample, systematic sample, stratified sampling, convenience sampling,
cluster sampling, multi-stage sampling, dan probability proportional size (PPS) sampling. Sedangkan metode penelitian survei dapat dibedakan menjadi dua
tipe (Widodo, 2008, hlm. 43) yaitu cross-sectional dan longitudinal. Metode
pengumpulan data Mail Survey, personal interviews, telephone
interviews, internet interviews, focus group dengan instrumen penelitian survei
berbentuk kuesioner, skala, alat tes.
B. SARAN
Peneliti yang akan melakukan penelitian
survei alangkah lebih baiknya memperhatikan berbagai hal terkait desain
penelitian, sampling design, dan instrumen yang digunakan karena ketiga hal
tersebut adalah hal yang pokok dalam melakukan penelitian survei. Peneliti juga
harus memiliki kompetisi yang cukup mumpuni dalam melakukan analisis data
maupun dalam melakukan wawancara. Peneliti tentunya harus memiliki strategi
agar bisa meningkatkan respon dan menghindari data yang bias.
DAFTAR PUSTAKA
Bailey. (1982).
Methods of Social Research. Edisi ke-2.
New York: The Free Press.
Gay, L.R. dan Diehl, P.L. (1992). Research Methods for Business and
Management,.MacMillan Publishing Company. New York : NY Press
JohnW.
Creswell. (2014). Research Design Pendekatan Metode Kualitatif, Kuantitatif, dan Campuran
Edisi Keempat.Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Jogiyanto. (2014). Pedoman
: Survei Kuesioner. Yogyakarta : BPFE Yogyakarta
Jonathan
Sarwono. (2006). Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif . Yogyakarta : Press
Masri Singarimbun & Sofyan Effendi. (1995).
Metode Penelitian Survei, Edisi Revisi. Jakarta :
PT.
Pustaka LP3ES
Nasution. (2003). Metode
Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta : Bumi Aksara
Suhartono, Irawan. (2000). Metode Penelitian
Sosial. Bandung: Remaja Rosdakarya
Widodo, T. (2008).
Metode Penelitian Kuantitatif.
Solo:UNS Press
Zikmund,
W. G. (1997). Business Research Methods. Fifth Edition.
New York: The Dryden Press Harcourt Brace College Publishers
No comments:
Post a Comment