Pages

Popular Posts

Tuesday, May 16, 2017

Analisis Faktor - Exploratory Factor Analysis - Uji Unidimensional

DATA
      Seorang peneliti ingin menguji tipe-tipe kecerdasan dari teori multiple intelligence yaitu kecerdasan naturalis, musical, logical, existential, interpersonal, linguistic, dan intrapersonal. Terdapat delapan tipe yang akan diuji keunidimensionalitasnya. Peneliti ingin mengetahui apakah seluruh item termasuk dalam satu dimensi kecerdasan atau terdapat item yang tidak termasuk dalam kriteria dari kecerdasan.  Kuesioner diberikan kepada 100 responden dengan rentang jawaban 1 sampai dengan 10. Berikut merupakan data hasil responden.
K1
K2
K3
K4
K5
K6
K7
K8
Naturalis
Musical
Logical
Existential
Interpersonal
Kinesthetic
Linguistic
Intrapersonal
9
8
7
9
8
7
7
8
8
10
9
9
8
9
10
8
10
9
8
9
8
8
9
10
6
7
5
7
6
6
6
7
6
6
8
7
8
8
7
6
6
5
5
5
6
7
7
6
7
6
6
5
6
6
7
7
8
9
9
10
9
8
8
9
9
9
8
7
7
8
8
8
10
10
9
8
8
7
7
10
3
4
5
5
5
4
3
3
2
3
4
4
4
3
2
2
5
5
5
6
6
4
5
5
5
6
6
7
7
5
6
6
2
2
3
2
3
4
3
2
2
1
1
3
2
2
3
3
4
3
3
5
5
3
3
4
2
1
1
1
3
2
2
3
4
4
5
3
3
2
2
3
3
4
5
4
4
3
2
3
10
9
10
8
9
8
8
10
9
9
8
7
8
8
9
7
6
6
7
8
6
8
7
7
4
4
6
6
5
4
5
6
5
5
5
4
3
4
5
4
10
10
9
10
9
10
9
10
8
9
8
10
8
9
9
10
5
4
4
3
3
5
5
3
3
3
3
4
3
3
4
3
4
4
3
5
3
4
4
5
1
1
2
3
3
2
2
1
4
4
3
5
3
4
4
5
3
3
3
4
3
3
4
3
1
1
2
3
3
2
2
1
5
4
4
3
3
5
5
3
10
10
9
10
9
10
9
10
8
9
8
10
8
9
9
10
5
4
4
3
3
5
5
3
2
1
1
1
3
2
2
3
4
4
5
3
3
2
2
3
3
4
5
4
4
3
2
3
10
9
10
8
9
8
8
10
9
9
8
7
8
8
9
7
6
6
7
8
6
8
7
7
9
8
7
9
8
7
7
8
8
10
9
9
8
9
10
8
10
9
8
9
8
8
9
10
6
7
5
7
6
6
6
7
6
6
8
7
8
8
7
6
10
10
9
8
8
7
7
10
3
4
5
5
5
4
3
3
2
3
4
4
4
3
2
2
5
5
5
6
6
4
5
5
5
6
6
7
7
5
6
6
2
2
3
2
3
4
3
2
2
1
1
3
2
2
3
3
4
3
3
5
5
3
3
4
2
1
1
1
3
2
2
3
4
4
5
3
3
2
2
3
9
8
7
9
8
7
7
8
8
10
9
9
8
9
10
8
10
9
8
9
8
8
9
10
5
4
4
3
3
5
5
3
3
3
3
4
3
3
4
3
4
4
3
5
3
4
4
5
1
1
2
3
3
2
2
1
4
4
3
5
3
4
4
5
3
3
3
4
3
3
4
3
1
1
2
3
3
2
2
1
5
4
4
3
3
5
5
3
1
1
1
2
2
2
3
3
3
3
3
2
1
1
2
2
4
4
4
4
4
3
3
4
5
5
6
6
6
6
5
5
5
4
4
3
3
5
5
3
3
3
3
4
3
3
4
3
4
4
3
5
3
4
4
5
1
1
1
2
2
2
3
3
3
3
3
2
1
1
2
2
5
5
4
5
5
4
3
3
6
5
5
5
6
7
7
6
7
6
6
5
6
6
7
7
8
9
9
10
9
8
8
9
9
9
8
7
7
8
8
8
10
10
9
8
8
7
7
10
10
10
10
9
9
8
9
9
10
10
9
10
9
10
9
10
8
9
8
10
8
9
9
10
8
9
9
10
9
8
8
9
9
9
8
7
7
8
8
8
10
10
9
10
9
10
9
10
8
9
8
10
8
9
9
10
1
1
2
3
3
2
2
1
4
4
3
5
3
4
4
5
3
3
3
4
3
3
4
3
1
1
2
3
3
2
2
1
5
4
4
3
3
5
5
3
1
1
1
2
2
2
3
3
3
3
3
2
1
1
2
2
4
4
4
4
4
3
3
4



STATISTIK DESKRIPSI
Descriptive Statistics

N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
Variance
Skewness
Statistic
Statistic
Statistic
Statistic
Statistic
Statistic
Statistic
Std. Error
K6
100
1.00
10.00
5.1700
2.62103
6.870
.216
.241
K5
100
1.00
9.00
5.2000
2.46593
6.081
.181
.241
K3
100
1.00
10.00
5.2500
2.65670
7.058
.147
.241
K7
100
2.00
10.00
5.3000
2.58394
6.677
.220
.241
K2
100
1.00
10.00
5.3300
3.00859
9.052
.227
.241
K1
100
1.00
10.00
5.3600
2.90774
8.455
.245
.241
K8
100
1.00
10.00
5.3800
2.92941
8.581
.322
.241
K4
100
1.00
10.00
5.5700
2.69401
7.258
.255
.241
Valid N (listwise)
100








Berdasarkan pada tabel diatas, dapat diketahui bahwa seluruh responden mengisi kuesioner tanpa ada butir yang dikosongkan. Secara keseluruhan rata-rata skor responden adalah 5. Mean terendah yaitu 5,17 untuk kecerdasan tipe kinestetik dan tertinggi 5,57 untuk kecerdasan tipe intrapersonal. Varians tertinggi adalah 9,052 untuk kecerdasan musik.


A.    MATRIKS KORELASI
     Korelasi antar variabel bisa dilihat pada tabel dibawah. Tabel tersebut menunjukan korelasi tertinggi ada pada korelasi antara K1 dengan K2 yaitu 0,969. Korelasi terendah ditunjukan oleh K1 dengan K4 yaitu 0,87 yang secara keseluruhan masing-masing item memiliki koreasi yang tinggi.

Correlation Matrixa

K1
K2
K3
K4
K5
K6
K7
K8
Correlation
K1
1.000
.969
.926
.870
.890
.909
.916
.937
K2
.969
1.000
.961
.921
.915
.921
.923
.939
K3
.926
.961
1.000
.897
.930
.905
.882
.890
K4
.870
.921
.897
1.000
.936
.900
.886
.927
K5
.890
.915
.930
.936
1.000
.909
.883
.909
K6
.909
.921
.905
.900
.909
1.000
.965
.905
K7
.916
.923
.882
.886
.883
.965
1.000
.915
K8
.937
.939
.890
.927
.909
.905
.915
1.000
Sig. (1-tailed)
K1

.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
K2
.000

.000
.000
.000
.000
.000
.000
K3
.000
.000

.000
.000
.000
.000
.000
K4
.000
.000
.000

.000
.000
.000
.000
K5
.000
.000
.000
.000

.000
.000
.000
K6
.000
.000
.000
.000
.000

.000
.000
K7
.000
.000
.000
.000
.000
.000

.000
K8
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000

a. Determinant = 1.970E-8


KMO and BARTLETT’S TEST

KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy.
.888
Bartlett's Test of Sphericity
Approx. Chi-Square
1694.438
df
28
Sig.
.000
Keterangan:
Menurut Wibisono (2003) kriteria kesesuaian dalam pemakaian analisis faktor adalah:
·         Jika harga KMO sebesar 0,9 berarti sangat memuaskan,
·         Jika harga KMO sebesar 0,8 berarti memuaskan,
·         Jika harga KMO sebesar 0,7 berarti harga menengah,
·         Jika harga KMO sebesar 0,6 berarti cukup,
·         Jika harga KMO sebesar 0,5 berarti kurang memuaskan, dan
·         Jika harga KMO kurang dari 0,5 tidak dapat diterima.

Besaran Nilai Barlett Test of Sphericity dan Nilai Keiser-Meyers-Oklin (KMO) Measure of Sampling Aduquacy Uji adalah sebagai berikut:
Hasil perhitungan menunjukkan besaran nilai Barlett Test of Sphericity adalah 1694,438 pada signifikan 0,000 yang berarti pada penelitian ini ada korelasi yang sangat signifikan antar variabel dan hasil perhitungan KMO sebesar 0,888 sehingga kecukupan sampel termasuk kategori yang memuaskan. Angka KMO sebesar 0,888 (lebih besar dari 0,5) menunjukan bahwa sampel yang diambil sudah cukup memadai. Angka signifikansi sebesar 0,000 (lebih kecil dari 0,05) menunjukan bahwa variabel penelitian dapat diprediksi dan dianalisis lebih lanjut.


ANTI IMAGE MATRICES

Anti-image Matrices

K1
K2
K3
K4
K5
K6
K7
K8
Anti-image Covariance
K1
.040
-.018
.002
.025
-.008
-.004
-.002
-.022
K2
-.018
.022
-.020
-.017
.011
.004
-.006
-.002
K3
.002
-.020
.050
.008
-.029
-.009
.009
.012
K4
.025
-.017
.008
.064
-.032
-.008
.002
-.027
K5
-.008
.011
-.029
-.032
.071
-.009
.003
-.009
K6
-.004
.004
-.009
-.008
-.009
.051
-.039
.006
K7
-.002
-.006
.009
.002
.003
-.039
.054
-.010
K8
-.022
-.002
.012
-.027
-.009
.006
-.010
.063
Anti-image Correlation
K1
.875a
-.618
.050
.495
-.146
-.089
-.048
-.428
K2
-.618
.850a
-.617
-.441
.290
.113
-.170
-.047
K3
.050
-.617
.887a
.134
-.480
-.183
.182
.219
K4
.495
-.441
.134
.868a
-.468
-.136
.037
-.425
K5
-.146
.290
-.480
-.468
.906a
-.154
.052
-.139
K6
-.089
.113
-.183
-.136
-.154
.899a
-.747
.098
K7
-.048
-.170
.182
.037
.052
-.747
.898a
-.171
K8
-.428
-.047
.219
-.425
-.139
.098
-.171
.926a
a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)


Keterangan:
Menurut Santoso (2002) angka MSA berkisar antara 0 sampai dengan 1, dengan kriteria yang digunakan untuk intepretasi adalah sebagai berikut:
Jika MSA= 1, maka variabel tersebut dapat diprediksi tanpa kesalahan oleh variabel yang lainnya. Jika MSA lebih besar dari setengah 0,5 maka variabel tersebut masih dapat diprediksi dan bisa dianalisis lebih lanjut. Jika MSA lebih kecil dari setengah 0,5 dan atau mendekati nol (0), maka variabel tersebut tidak dapat di analisis lebih lanjut, atau dikeluarkan dari variabel lainnya. Berdasarkan tabel Anti-image Matrices diketahui bahwa nilai MSA lebih besar dari 0,5 untuk kedelapan item sehingga kedelapan item tersebut masih bisa diprediksi dan dianalisis lebih lanjut.

COMMUNALITIES

Communalities

Initial
Extraction
K1
1.000
.928
K2
1.000
.962
K3
1.000
.922
K4
1.000
.908
K5
1.000
.917
K6
1.000
.927
K7
1.000
.916
K8
1.000
.929
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Keterangan:
Communalities menunjukkan sumbangan efektif tiap item terhadap faktor yang terbentuk. Variabel [1] Naturalis, variabel tersebut memberikan sumbangan sebesar 92,8% terhadap faktor yang terbentuk, sehingga aapat dikatakan item ini cukup baik karena mampu menjelaskan sebagian besar varian didalam faktor 1 yang terbentuk. Variabel [2] Musical, variabel tersebut memberikan sumbangan sebesar 96,2% terhadap faktor yang terbentuk. Variabel [3] Logical, variabel tersebut memberikan sumbangan sebesar 92,2% terhadap faktor yang terbentuk. Variabel [4] Existential, variabel tersebut memberikan sumbangan sebesar 90,8% terhadap faktor yang terbentuk. Variabel [5] Interpersonal, variabel tersebut memberikan sumbangan sebesar 91,7% terhadap faktor yang terbentuk. Variabel [6] Kinestetik, variabel tersebut memberikan sumbangan sebesar 92,7% terhadap faktor yang terbentuk. Variabel [7] Linguistik, variabel tersebut memberikan sumbangan sebesar 91,6% terhadap faktor yang terbentuk, dan variabel [8] Intrapersonal memberikan sumbangan sebesar 92,9% terhadap faktor yang terbentuk.

TOTAL VARIANCE EXPLAINED

Total Variance Explained
Component
Initial Eigenvalues
Extraction Sums of Squared Loadings
Total
% of Variance
Cumulative %
Total
% of Variance
Cumulative %
1
7.410
92.621
92.621
7.410
92.621
92.621
2
.177
2.216
94.838



3
.157
1.964
96.802



4
.119
1.491
98.293



5
.061
.762
99.055



6
.032
.401
99.457



7
.030
.372
99.828



8
.014
.172
100.000



Extraction Method: Principal Component Analysis.
Keterangan:
Total Variance Explained adalah persentase varian konstrak ukur yang dapat dijelaskan oleh pembagian faktor. Dari kolom initial eigenvalues pada sub kolom cumulative, terlihat bahwa pemecahan atau pereduksian 8 item menjadi 1 faktor dapat menjelaskan 92,621% varian. Eigen value menunjukkan kepentingan relative masing-masing faktor dalam menghitung variansi ke delapan variabel awal yang dianalisis. Jumlah angka eigenvalues untuk kedelapan variabel adalah sama dengan total variansi kedelapan variabel, atau 7,41 + 0,117 + 0,157 + 0,119 + 0,061 + 0,032 + 0,030 + 0,014 = 8. Susunan eigen value yang lebih besar dari 1 ada 1 sehingga faktor yang terbentuk adalah satu faktor (unidimensional).

KOMPONEN MATRIKS
Component Matrixa

Component
1
K1
.963
K2
.981
K3
.960
K4
.953
K5
.957
K6
.963
K7
.957
K8
.964
Extraction Method: Principal Component Analysis.
a. 1 components extracted.
Keterangan:
Componen matrik menunjukkan distribusi kedelapan variabel awal pada 1 faktor yang terbentuk. Angka-angka pada tabel adalah bobot faktor (factor loading), yang menunjukan besarnya korelasi antara variabel awal dengan faktor yang terbentuk . Berdasarkan tabel diatas maka dapat dijelaskan bahwa  korelasi antara tipe kecerdasan “Naturalis” dengan faktor 1 adalah 0,963 (kuat karena di atas 0,5). Korelasi antara tipe kecerdasan “Musical” dengan faktor 1 adalah 0,981 (kuat karena di atas 0,5). Korelasi antara tipe kecerdasan “Logical” dengan faktor 1 adalah 0,96 (kuat karena di atas 0,5).  Korelasi antara tipe kecerdasan “Existential” dengan faktor 1 adalah 0,953 (kuat karena di atas 0,5).  Korelasi antara tipe kecerdasan “Interpersonal” dengan faktor 1 adalah 0,957 (kuat karena di atas 0,5).  Korelasi antara tipe kecerdasan “Kinesthetic” dengan faktor 1 adalah 0,963 (kuat karena di atas 0,5).  Korelasi antara tipe kecerdasan “Linguistic” dengan faktor 1 adalah 0,957 (kuat karena di atas 0,5). Korelasi antara tipe kecerdasan “Intrapersonal” dengan faktor 1 adalah 0,964 (kuat karena di atas 0,5).

 SCREE PLOT
Kurva di bawah dapat memperjelas tentang berapa jumlah faktor yang terbentuk melalui jumlah gradien yang terbentuk dari scree plot. Dari kedelapan item yang disajikan untuk menggali multiple intelligence terdapat 1 gradien yang dominan pada scree plot, ini menegaskan bahwa pada kasus ini instrumen yang digunakan mempunyai sifat mengukut keadaan yang unidimensional.

Kesimpulan:
Variabel/item yang dipakai untuk mengukur tipe kecerdasan bersifat unidimensional sehingga memenuhi kriteria validitas konstruk.