Kenapa
Cilacap layak untuk dikunjungi?
Cilacap merupakan salah
satu kota paling enjoy di Jawa
Tengah, Cilacap adalah Los Angel-nya
Jawa Tengah.
Kabupaten Cilacap
merupakan kabupaten terluas di Jawa Tengah dan termasuk salah satu tempat yang paling berkilauan diantara tempat
lainnya di Jawa Tengah. Sesuai
dengan slogannya: Cilacap Bercahaya. Bagaimana tidak? Cilacap memiliki banyak
tempat yang menyenangkan untuk dikunjungi. Cilacap memiliki hampir seluruh
potensi wisata seperti wisata religi, wisata sejarah, wisata industri, wisata
alam seperti air terjun, pantai, perkebunan dan pesawahan. Namun sayangnya tidak banyak yang tahu
tentang rahasia besar yang terdapat di Cilacap ini. Semua terfokus pada
tempat-tempat yang sedang in di media
sosial. Tempat lain bisa saja memiliki landscape
terbaik, namun kalian belum tentu menemukan kenyamanan, tapi di Cilacap kalian
bisa merasa enjoy dengan suasana dan
kehidupan sosial masyarakat setempat.
Didekat bukit terdapat
tanggul irigasi yang juga dihiasi oleh hamparan rumput hijau. Aku menyebrangi
tanggul dengan melewati jembatan yang terbuat dari bambu. Aku melihat dibawah
jembatan itu terdapat air yang jernih, didasar irigasinya terdapat tumbuhan
semacam lumut memberikan kesan sejuk bagi siapa saja yang melihatnya. Aku
melewati jembatan itu dengan hati-hati, setelah melewati jembatan aku menemukan
perkebunan warga, disana ditanam berbagai sayuran untuk kebutuhan sehari-hari
warga. Tidak jauh dari area perkebunan warga, aku menemukan sungai yang
membatasi wilayah Jawa Tengah dan Jawa Barat yaitu Sungai Citanduy. Dipinggiran
sungai terdapat beberapa perahu yang siap membantu warga untuk menyebrangi
sungai. Sungai ini begitu luas, begitu panjang, memanggil siapa saja untuk
menikmati airnya yang cukup tenang namun riak didalamnya. Sore hari, saat
itulah aku menemukan matahari malu-malu tenggelam meninggalkan desiran angin
dan kilauan air irigasi.
Hari berikutnya, aku
mengayuh sepedaku untuk menikmati hamparan pesawahan didesa. Jalan disepanjang
area pesawahan terlihat mulus dan rasanya ingin sekali memacu kecepatan
sepedaku disini, tapi mana mungkin aku bisa cepat-cepat melewati pemandangan
yang indah ini? Mataku sulit sekali fokus, aku hanya bisa mengayuh sepedaku
pelan-pelan. Aku memandang sejauh mataku bisa memandang, hamparan sawah dengan
padi yang masih hijau sangat memanjakan mata. Membuat siapa saja yang
melihatnya merasa sejuk dan melupakan bahwa saat itu matahari sedang
menari-nari diatas kepalanya. Disamping area pesawahan terdapat barisan pohon
kelapa yang melambai-lambai, seperti mengajak kita untuk duduk manis
dibawahnya, menikmati segarnya air kelapa dan lembutnya buah kelapa muda yang
berwarna putih mulus itu.
Hari ketiga, aku pergi
kesuatu tempat di daerah Cipari Kabupaten Cilacap. Disana aku menemukan air
terjun yang airnya turun melambat karena musim kemarau telah mengambil sebagian
air dari sumbernya. Air terjun yang tidak terlalu deras airnya itu diberi nama
Curug Giriwangi, pepohonan yang tumbuh disekitar air terjun membawa udara yang keharumannya
khas. Membuat siapa saja ingin kembali dan menghirup udara disana. Sepulangnya
dari Curug Giriwangi, aku ingin merelaksasi tubuhku, mengeluarkan semua racun
yang ada didalam tubuh, dan membuat tubuhku segar kembali. Pemandian air hangat
merupakan tempat yang aku pilih untuk merelaksasi tubuhku. Tempatnya tidak jauh
dari Curug Giriwangi. Pemandian ini tidak terlalu besar tapi nyaman. Hanya
dengan membayar Rp10.000,00 aku sudah bisa berendam sepuas yang aku mau.
Menikmati suasana sore
di Cilacap, aku pergi ke Bendung Manganti, sebuah bendung yang besar, dimana
air begitu deras mengalir dibawah penglihatanku. Disini banyak remaja yang
datang, menikmati pisang goreng yang hangat bersama secangkir kopi di sore
hari. Lembayung senja di Bendung Manganti memukau mata, namun cahaya matahari
tak mampu mengalahkan kacaunya air bendung yang beriak kesana kemari. Sehingga
tidak mungkin kalian menemukan pantulan sinar matahari yang indah dalam derasnya
air Bendung Manganti.
Hari keempat, aku
sedikit bermain-main dengan sepupu dan keluargaku di daerah Karangsari. Disana
terdapat danau yang dimanfaatkan untuk area bermain perahu bebek. Setelah lelah
mengayuh perahu bebek, kalian bisa beristirahat disekitar danau sambil
menikmati hidangan makanan khas Cilacap seperti soto, jenang, atau lanting.
Hari kelima, hari yang
sangat cerah untuk pergi ke pantai. Aku memutuskan untuk menikmati Pantai Teluk
Penyu. Terletak di Cilacap Selatan. Pantai Teluk
Penyu membujur dari utara (Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap) sampai selatan
(Pulau Nusakambangan). Pantai Teluk Penyu sangat cocok untuk menikmati panorama
ombak besar, perahu tradisional dan kapal-kapal tanker yang sedang bersandar di
Pelabuhan Tanjung Intan, Pulau Nusakambangan yang terlihat hijau, Kilang minyak
Pertamina yang berdiri tegak dan kuliner khas hasil laut yang dijual di
sepanjang pantai. Didekat pantai,
terdapat peninggalan sejarah yang dinamai Benteng Pendem. Benteng Pendem merupakan markas pertahanan tentara
Hindia-Belanda yang dalam bahasa Belanda “Kusbatterij
Op De lantong Te Tjilatjap”. Di dalam Benteng seluas 6,5 Ha kita bisa
merasakan diorama bangunan tempo dulu di jaman Belanda seperti 60 kamar/barak,
benteng pengintai, gudang senjata, terowongan, ruang penjara, ruang rapat,
ruang amunisi, ruang penyiksaan, ruang tembak dan tempat-tempat penting untuk
pertahanan yang dikelilingi oleh pagar. Pantai Teluk Penyu dan Benteng Pendem
merupakan salah satu landscape
terbaik di Cilacap.
Hari keenam, kabut pagi
hari cukup tebal. Menikmati suasana perkebunan sambil minum secangkir teh hangat
adalah hal yang nikmat. Menghirup udara yang segar dan mendengarkan kicauan
burung hutan yang damai, bisa kalian temukan di perkebunan yang letaknya di daerah
Kawunganten. Anehnya, rata-rata pepohononan yang tumbuh di perkebunan ini
cenderung miring ke arah timur. Tidak bisa kalian temukan perkebunan seperti
ini ditempat lain.
Hari ketujuh, saatnya
memanjakan mata dengan hasil karya manusia. Hari ini aku memutuskan untuk menikmati
kesenian khas daerah Cilacap yaitu kasidahan, lengger, dan calung. Kesenian
tersebut sering diselenggarakan oleh warga yang sedang hajatan, pesta, atau
syukuran. Lantunan instrumen musik dan lagu yang dimainkan membawaku ke suasana
klasik zaman dahulu.
Cilacap, ini ceritaku,
bagaimana ceritamu? Cilacap dalam bayangan kata seru kan? Lebih seru lagi jika
kalian menikmatinya disini, kota yang bercahaya, kota yang paling enjoy, Cilacap.