Pages

Popular Posts

Saturday, July 25, 2015

Jelajah Cilacap

Kenapa Cilacap layak untuk dikunjungi?
Cilacap merupakan salah satu kota paling enjoy di Jawa Tengah, Cilacap adalah Los Angel-nya Jawa Tengah.
Kabupaten Cilacap merupakan kabupaten terluas di Jawa Tengah dan termasuk salah satu tempat yang paling berkilauan diantara tempat lainnya di Jawa Tengah. Sesuai dengan slogannya: Cilacap Bercahaya. Bagaimana tidak? Cilacap memiliki banyak tempat yang menyenangkan untuk dikunjungi. Cilacap memiliki hampir seluruh potensi wisata seperti wisata religi, wisata sejarah, wisata industri, wisata alam seperti air terjun, pantai, perkebunan dan pesawahan. Namun sayangnya tidak banyak yang tahu tentang rahasia besar yang terdapat di Cilacap ini. Semua terfokus pada tempat-tempat yang sedang in di media sosial. Tempat lain bisa saja memiliki landscape terbaik, namun kalian belum tentu menemukan kenyamanan, tapi di Cilacap kalian bisa merasa enjoy dengan suasana dan kehidupan sosial masyarakat setempat.
Didekat bukit terdapat tanggul irigasi yang juga dihiasi oleh hamparan rumput hijau. Aku menyebrangi tanggul dengan melewati jembatan yang terbuat dari bambu. Aku melihat dibawah jembatan itu terdapat air yang jernih, didasar irigasinya terdapat tumbuhan semacam lumut memberikan kesan sejuk bagi siapa saja yang melihatnya. Aku melewati jembatan itu dengan hati-hati, setelah melewati jembatan aku menemukan perkebunan warga, disana ditanam berbagai sayuran untuk kebutuhan sehari-hari warga. Tidak jauh dari area perkebunan warga, aku menemukan sungai yang membatasi wilayah Jawa Tengah dan Jawa Barat yaitu Sungai Citanduy. Dipinggiran sungai terdapat beberapa perahu yang siap membantu warga untuk menyebrangi sungai. Sungai ini begitu luas, begitu panjang, memanggil siapa saja untuk menikmati airnya yang cukup tenang namun riak didalamnya. Sore hari, saat itulah aku menemukan matahari malu-malu tenggelam meninggalkan desiran angin dan kilauan air irigasi.
Hari berikutnya, aku mengayuh sepedaku untuk menikmati hamparan pesawahan didesa. Jalan disepanjang area pesawahan terlihat mulus dan rasanya ingin sekali memacu kecepatan sepedaku disini, tapi mana mungkin aku bisa cepat-cepat melewati pemandangan yang indah ini? Mataku sulit sekali fokus, aku hanya bisa mengayuh sepedaku pelan-pelan. Aku memandang sejauh mataku bisa memandang, hamparan sawah dengan padi yang masih hijau sangat memanjakan mata. Membuat siapa saja yang melihatnya merasa sejuk dan melupakan bahwa saat itu matahari sedang menari-nari diatas kepalanya. Disamping area pesawahan terdapat barisan pohon kelapa yang melambai-lambai, seperti mengajak kita untuk duduk manis dibawahnya, menikmati segarnya air kelapa dan lembutnya buah kelapa muda yang berwarna putih mulus itu.
Hari ketiga, aku pergi kesuatu tempat di daerah Cipari Kabupaten Cilacap. Disana aku menemukan air terjun yang airnya turun melambat karena musim kemarau telah mengambil sebagian air dari sumbernya. Air terjun yang tidak terlalu deras airnya itu diberi nama Curug Giriwangi, pepohonan yang tumbuh disekitar air terjun membawa udara yang keharumannya khas. Membuat siapa saja ingin kembali dan menghirup udara disana. Sepulangnya dari Curug Giriwangi, aku ingin merelaksasi tubuhku, mengeluarkan semua racun yang ada didalam tubuh, dan membuat tubuhku segar kembali. Pemandian air hangat merupakan tempat yang aku pilih untuk merelaksasi tubuhku. Tempatnya tidak jauh dari Curug Giriwangi. Pemandian ini tidak terlalu besar tapi nyaman. Hanya dengan membayar Rp10.000,00 aku sudah bisa berendam sepuas yang aku mau.
Menikmati suasana sore di Cilacap, aku pergi ke Bendung Manganti, sebuah bendung yang besar, dimana air begitu deras mengalir dibawah penglihatanku. Disini banyak remaja yang datang, menikmati pisang goreng yang hangat bersama secangkir kopi di sore hari. Lembayung senja di Bendung Manganti memukau mata, namun cahaya matahari tak mampu mengalahkan kacaunya air bendung yang beriak kesana kemari. Sehingga tidak mungkin kalian menemukan pantulan sinar matahari yang indah dalam derasnya air Bendung Manganti.
Hari keempat, aku sedikit bermain-main dengan sepupu dan keluargaku di daerah Karangsari. Disana terdapat danau yang dimanfaatkan untuk area bermain perahu bebek. Setelah lelah mengayuh perahu bebek, kalian bisa beristirahat disekitar danau sambil menikmati hidangan makanan khas Cilacap seperti soto, jenang, atau lanting.
Hari kelima, hari yang sangat cerah untuk pergi ke pantai. Aku memutuskan untuk menikmati Pantai Teluk Penyu. Terletak di Cilacap Selatan. Pantai Teluk Penyu membujur dari utara (Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap) sampai selatan (Pulau Nusakambangan). Pantai Teluk Penyu sangat cocok untuk menikmati panorama ombak besar, perahu tradisional dan kapal-kapal tanker yang sedang bersandar di Pelabuhan Tanjung Intan, Pulau Nusakambangan yang terlihat hijau, Kilang minyak Pertamina yang berdiri tegak dan kuliner khas hasil laut yang dijual di sepanjang pantai. Didekat pantai, terdapat peninggalan sejarah yang dinamai Benteng Pendem. Benteng Pendem merupakan markas pertahanan tentara Hindia-Belanda yang dalam bahasa Belanda “Kusbatterij Op De lantong Te Tjilatjap”. Di dalam Benteng seluas 6,5 Ha kita bisa merasakan diorama bangunan tempo dulu di jaman Belanda seperti 60 kamar/barak, benteng pengintai, gudang senjata, terowongan, ruang penjara, ruang rapat, ruang amunisi, ruang penyiksaan, ruang tembak dan tempat-tempat penting untuk pertahanan yang dikelilingi oleh pagar. Pantai Teluk Penyu dan Benteng Pendem merupakan salah satu landscape terbaik di Cilacap.
Hari keenam, kabut pagi hari cukup tebal. Menikmati suasana perkebunan sambil minum secangkir teh hangat adalah hal yang nikmat. Menghirup udara yang segar dan mendengarkan kicauan burung hutan yang damai, bisa kalian temukan di perkebunan yang letaknya di daerah Kawunganten. Anehnya, rata-rata pepohononan yang tumbuh di perkebunan ini cenderung miring ke arah timur. Tidak bisa kalian temukan perkebunan seperti ini ditempat lain.
Hari ketujuh, saatnya memanjakan mata dengan hasil karya manusia. Hari ini aku memutuskan untuk menikmati kesenian khas daerah Cilacap yaitu kasidahan, lengger, dan calung. Kesenian tersebut sering diselenggarakan oleh warga yang sedang hajatan, pesta, atau syukuran. Lantunan instrumen musik dan lagu yang dimainkan membawaku ke suasana klasik zaman dahulu.
Cilacap, ini ceritaku, bagaimana ceritamu? Cilacap dalam bayangan kata seru kan? Lebih seru lagi jika kalian menikmatinya disini, kota yang bercahaya, kota yang paling enjoy, Cilacap.